Senin, 23 April 2012

Mencoba untuk Tersenyum




*Detik-detik akan merasakan hal yang sama dengan teman-teman yang keluar dalam barisan namun saya berbeda dengan mereka, karna sayakeluar atau mundur karna saya sayang dengan mereka dan organisasi yang selama hampir tiga tahun banyak memberikan pengalaman dan memberikan arti kasih sayang dan ukhuwah*-Intermezo ja ...heheh ^_^

Senin, 16 April 2012

Udah saatnya kita yang memberikan perhatian, benarkah?


             Renungan hari ini mungkin karna aktifitas yang dikenal padat atau banyak oleh lain justru akan membuat kita lalai dengan saudara kita. Saya  pernah mendengar perkataan salah seorang aktifis  bahwa udah saatnya kita yang memberikan perhatian ke saudara kita namun pada kenyataannya ketika saudara kita sakit kita  justru sibuk dengan aktifitas kita. Kemana perkataan yang pernah terlontar dari seseorang yang Allah ciptakan dengan kesempurnaan-Nya??

Saudaraku sesibuk apapun kita dengan segudang amanah yang kita emban ataupun alasan lain  ternyata masih banyak saudara kita yang membutuhkan perhatian kita. Bahkan, saudara terdekat kita yang notabene ya satu kosan sampai kita ataupun saya juga lupa untuk memberikan perhatian. Astagfirullah..
“Udah saatnya kita yang memberikan perhatian kesaudara kita”..

Kata-kata ini baru teringat kembali ketika saudara saya bercerita tentang masalah lalu dan menginggatkan saya pada suatu kejadian dimana banyak saudara-saudara kita yang lebih memilih beraktifitas diluar disbanding dikampus sendiri. Ternyata alasan mereka simple yaitu “Perhatian”.

Saya pernah menanyakkan kepada saudara saya, “ukh, kenapa lebih memilih beraktifitas diluar kan didalam kampus sendiri masih membutuhkan ukhti??”

“Karna di tempat saya beraktifitas kalo ada teman yang sakit kami terbiasa menjengguk dan ketika ada salah satu dari kami yang tidak aktif lagi atau tidak mengikuti kegiatan rutinan yang biasa kami lakukan bersama. Kami akan bersilahturahmi kerumah saudara kami untuk melihat keadaannya dan menanyakan alsan mengapa ia tidak aktif. Kami juga tak pernah lupa untuk lebih mengenal karakter saudara kami dan memperkenalkan kami dengan orang tua saudara kami.”

Dikeheningan ruang makan tempat saya dan saudara saya mengobrol hening sejenak.. saya mulai mencari apakah aktifitas yang saya sedang jalanin seperti itu sehingga saya bisa merasa nyaman disana, ternyata tidak. Saya tidak merasa hal yang seperti hanya merasakan perhatian itu ketika awal saya masuk dan itu hanya dua orang saja yang memberikan namun sekarang kita malah sibuk memperhatikan diri sendiri.

Belajar dari cerita masalah lalu ini alangkah baiknya kita sama-sama melatih kepekaan diri, ikhlas dalam setiap kondisi apapun dan berusaha untuk memperhatikan saudar-saudara kita..
Syukron ukhti