Ketika sore menjelang dan magrib
pun segera berkumandang saya bergegas untuk keluar mencari makan untuk berbuka.
Saya memilih untuk membeli batagor kuah karna suasana disini lumayan dingin
setelah diguyur hujan. Saya menuju tempat batagor yang dekat dengan kosan
sesampai-nya disana duduk seorang anak kecil sekitar 2 tahun menagis entah
kenapa tapi pas ibu ya memberikan cemilan yaitu basreng alias baso goreng si
anak itu diam dan memakannya. Saya yang duduk disebelah ya sambil menunggu
ibunya yang sedang membuatkan pesanan saya, tanpa sadar saya memerhatikan anak
kecil itu langsung saja saya “Tanya ada
berada basreng ya?” . anak kecil itu bilang “ada dua”, “ada tiga”
jawab saya karna menurut penglihatan saya*sok serius memang ada tiga basreng
didalam plastik yang ia genggam..
Mata saya tertuju pada sekelompok
anak kecil 2 orang berada dibawah mobil sambil memegang makanan/cemilan dan
satu lagi berada di atas mobil terbuka yang sedang berhenti dibawah pohon
jambu. Anak kecil yang berada diatas mobil itu sibuk mengambil jambu dengan
galah atau bamboo yang biasa dipakai untuk mengambil jambu. Sementara kedua
teman ya malah asik dengan makanan mereka sambil bolak-balik tak tentu
arah*aneh juga sih..hehe.. saya hanya bisa melihat dari kejauhan sambil berkata
dalam hati “adakah orang disekitarnya peka atau ingin membantu anak kecil itu
untuk merasakan manis ya jambu tersebut”, namun sampai pesanan saya jadi tak
seorang pun yang membantu anak kecil itu tapi yang bikin saya salut –klo bisa
tepuk salut buat mereka- dengan kondisi yang masih kecil dengan galah yang
lebih gede dari badan ya ia mau berusaha untuk mendapatkan atau merasakan jambu
merah tersebut walau kebanyakan jambu yang ia usahakan terjatuh tapi ia terus
berusaha sampai dapat walau hanya satu jambu, senyumnya dan rasa senangnya yang
membuat saya jadi bersemangat minimal kudu,tetep berusaha atau FOKE “Fokoke Kudu Sukses”…InsyaAllah..
Pesanan
saya sudah jadi saya pun membayar sesuai pesenan diawal 4 ribu buat harga
batagor kuah yang Alhamdulillah bikin kenyang perut.. saya pun berpamitan ke
anak kecil yang berumur 2 tahun “da…da…da..Assalamu’alaykum”
walau ia belum mengerti tapi menurut saya alangkah baiknya ketika masih kecil
anak sudah terbiasa dengan hal-hal yang ringan dahulu. Lalu saya beralih
kewarung yang bersebelahan dengan batagor itu untuk membeli susu teman untuk
batagor ya..hehe… ketika mau menyebrang menuju kekosan anak kecil it uterus
melihat kearah saya sampai kami berpamitan dengan melambaikan tangan, senang
ketika bisa mengobrol dengan anak kecil dan tersenyum dengannya karna agak
susah untuk dekat dengan anak kecil kalo kitanya atau saya tidak dengan tulus
mendekati anak-anak.
Ketika pulang brevet sekitar jam
20.30 saya mampir dulu beli obat pusing buat temen kosan. Tanpa sengaja saya
mengamati ibu pemilik usaha makanan disekitar kosan sedang mengobrol dengan
tamunya. Sambil menunggu kembalian ibu itu menyarakan tamunya agar membuat air
yang di baca-bacaan ya gitu biar kaki tamunya ngga benggak tapi menurut saya
kaki tamu ibu itu tidak apa-apa.. mungkin sebagian orang masih memiliki
kepercayaan sama hal-hal yang begituan*ya tau kan maksud y..
Mungkin itu sebagian cerita yang
menurut saya unik yang terjadi hari ini.. mudah-mudahan bisa diambil hikmah
atau manfaat lainnya, salah satu dosen brevet memberikan motivasi dipenutup
pertemuannya “Hasil Berbanding Lurus Dengan Ikhtiar Kita”… Keep Semangat buat
semua ya ^_6